HERBARIUM
LAPORAN
Oleh
:
MAYENDRA
120301147
AGROEKOTEKNOLOGI
/ 5A
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Morfologi dan Taksonomi
Tumbuhan, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
Ditugaskan
oleh :
Dosen
Penanggung Jawab Laboratorium
(Ir.
Ratna Rosanty Lahay, MP.)
NIP.
19631019 198903 2 002
Diketahui
oleh : Diperiksa
oleh :
Asisten Koordinator Asisten
Korektor
(Abudzar Muharam Miraza) (Muhammad Alghazali Adli)
NIM. 080301081 NIM.
100301094
LABORATORIUM
MORFOLOGI DAN TAKSONOMI TUMBUHAN
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Ageratum
conyzoides L.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Famili : Compositae
Genus : Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides L.
Bandotan (nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a.
Akar
Akar Bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan akar tunggang, perakarannya
dangkal, sedikit dan tidak kuat sehingga mudah dicabut, akarnya berwarna putih
kekuning-kuningan, terdapat sedikit bulu-bulu halus.
b.
Batang
Batang Bandotan (Ageratum conyzoides L.) tumbuh tegak. Buku-bukunya dan bagian batang yang lebih muda
ditumbuhi rambut halus. Tingginya berkisar dari 25cm - 50cm, membentuk cabang. Pada ketiak daun tumbuh tunas yang
membentuk cabang.
c.
Daun
Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) berbentuk bulat telur. Bagian pangkal helai daun berbentuk
bundar atau sedikit meruncing. Ujung helai daun berbentuk runcing atau agak
tumpul. Ukuran helai daun 2-10 cm. tepi helai daun bergerigi atau berombak.
d.
Bunga
Bunga Bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan kelompok kepala-bunga. Dalam satu kelopak terdiri
dari tiga atau empat kepala-bunga. Masing-masing kepala bunga tumbuh pada
tangkai sendiri. Terdiri dari 60-75 bunga yang tersusun (terbungkus) dalam daun
pembalut (involocral-bract). Mahkota lima berwarna putih panjangnya 5-6 mm.
e.
Buah
Buah Bandotan (Ageratum
conyzoides L.) berukuran
kecil, hampir tidak
menyerupai buah karena bagian dinding buah bersatu dengan biji, berwarna putih
kehitam-hitaman.
f.
Biji
Biji Bandotan (Ageratum conyzoides L.) warnanya kehitam-hitaman..Kecil. Memiliki 5 papus (merupakan bulu) pada puncaknya. Ringan dan sangat banyak jumlahnya.
III.
Jalan Tabel
Gol 4. 41b, 42b, 43a, 44b, 45a, 46a ...... : Compositae (Famili)
1b, 2b, 3b, 4b, 5b, 11b .......................... : Ageratum (Genus)
............................................................... : Ageratum conyzoides L. (Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (PATM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. Cetakan 9. PT Pradnya Pramitha,
Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar.
IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada University Aress,
Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi
Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Asystasia intrusa Bl.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Acanthales
Famili : Acanthaceae
Genus : Asystasia
Spesies : Asystasia
intrusa Bl.
Rumput
Ganda Rusa (nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a.
Akar
Akar Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) melekat pada cabang. Akarnya berakar tunggang. Akarnya
memiliki bulu-bulu akar. Akarnya mempunyai cabang-cabang kecil. Akarnya
memiliki serabut-serabut akar.
b.
Batang
Batang Rumput Ganda Rusa (Asystasia
intrusa Bl.) bercabang. Batang berwarna hijau, batangnya juga berkambium Batangnya tidak
keras dan basah. Permukaan batangnya kasar.
c.
Daun
Daun Rumput Ganda Rusa (Asystasia
intrusa Bl.) susunan
tulang daun menjari. Tidak memiliki vagina sehingga termasuk daun tidak lengkap. Daunnyha juga merupakan daun tunggal. Daunnya mempunyai permukaan yang kasar. Tepi daun bergelombang dengan ujung daun runcing. Pertulangan daun menyirip. Daun
berbentuk bulat telur dan tangkai daun 1-3 cm.
d.
Bunga
Bunga Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) berwarna putih dan ungu. Bunga mempunyai putik. Bunga
memiliki kelopak. Bunga berada di ujung batang. Bunga berkelipatan 4 dan 5.
e.
Buah
Buah Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) terletak di ujung batang. Buah
berada dalam bunga. Buah berwarna hijau. Buahnya buah majemuk. Termasuk bakal
buah yang menumpang.
f.
Biji
Biji
Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) memiliki sepasang kotiledon. Bijinya mempunyai embrio.
Bijinya berkeping dua. Bijinya berwarna kehijauan. Bijinya mengandung
endosperm.
III.
Jalan Tabel
Gol 4. 41b, 42b, 43a, 44b, 45a, 46b, 47b ......... : Acanthaceae (Famili)
1a, 2a, 3a, 4b...................................................... : Asystasia (Genus)
........................................................................... :
Asystasia intrusa Bl. (Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar.
IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada University Aress,
Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, g. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Cyperus
rotundus L.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Cyperales
Famili :
Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Spesies :
Cyperus rotundus L.
Teki
(nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a.
Akar
Akar teki (Cyperus rotundus L.) tumbuh dari pangkal batang. Akar teki tumbuh menahun. Akar
teki berupa rimpang di bawah tanah.
Akar teki memiliki serabut akar (radix adventica). Akar teki bersatu kuat
dengan rumput lain.
b.
Batang
Batang
teki (Cyperus
rotundus L.) tegak berbentuk
segitiga. Berongga kecil dan agak lunak. Tinggi 10-20 cm. penampangnya 1-2 mm.
membentuk umbi di pangkal batang. Membentuk rimpang panjang yang dapat
membentuk tunas baru.
c.
Daun
Daun teki (Cyperus rotundus L.) memiliki helain daun yang kaku membentuk garis.
Tidak berambut. Warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau
muda. Mempunyai parit yang membujur di bagian tengah. Ujungnya agak runcing.
d.
Bunga
Bunga teki (Cyperus rotundus L.) memiliki bulir
yang longgar. Terbentuk di ujung
batang. Bractea dua sampai empat. Tidak rontok. Bercabang utama tiga sampai
sembilan yang menyebar.
e.
Buah
Buah teki (Cyperus rotundus L.) berbulir halus. Buah teki
memiliki bentuk gepeng. Buah teki memiliki sekam yang berwarna coklat. Buah
teki memiliki panjang 1 - 3 cm. Buah teki memiliki punggung kehijauan dan sisik
coklat.
f.
Biji
Biji teki (Cyperus rotundus L.) berupa biji - biji halus. Biji teki berukuran lebih kecil
daripada buah teki. Biji teki berwarna hijau ketika buah teki masih muda. Biji
teki mengandung sekam - sekam halus. Biji teki akan jatuh ketika berwarna
coklat.
III.
Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5b ................................ : Cyperaceae (Famili)
1b, 2b, 3a ............................................ : Cyperus (Genus)
............................................................. : Cyperus rotundus L. (Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar.
IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada University Aress, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, g. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Eleusine
indica (L.) Gaertn.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Graminales
Famili :
Graminae
Genus :
Eleusine
Spesies :
Eleusine indica (L.)
Gaertn.
Rumput belulang (nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a.
Akar
Akar Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki system perakaran serabut. Akar rumput membentuk
tali halus. Akar serabut yang kecil-kecil memiliki percabangan
yang sangat banyak,
selain itu juga memiliki bulu yang
halus.
b.
Batang
Batang Rumput Belulang
(Eleusine indica (L.)
Gaertn.) membentuk rumpun yang kokoh dengan perakaran yang
lebat. Tumbuh tegak atau ada kalanya merambat. Membentuk cabang. Sering
membentuk akar pada buku terbawah. Tingginya 12-85 cm.
c.
Daun
Daun Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki helai daun panjang. Bentuk garis. Bagian pangkal tidak
menyempit. Ujungnya runcing atau tegak tumpul. Pada pangkalnya selalu terdapat
beberapa rambut panjang.
d.
Bunga
Bunga Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) tegak atau condong ke samping. Dengan dua sampai tujuh bulir
yang tumbuh menjari (digitatus) pada ujung batang. Bulir lainnya (nol sampai
tujuh) tumbuh di bawah atau tersebar atau rapat satu sama lain. Sumbu bulir
lurus dan rata-rata 2,5-15 cm panjangnya. Muncul di ujung batang.
e.
Buah
Buah Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berbentuk elips meruncing. Benang sarinya berwarna
kekunung-kuningan. Mempunyai rambut-rambut papus putih menyerupai perak. Buah
sangat ringan. Memiliki putik.
f.
Biji
Biji Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berwarna putih. Biji berbentuk bulat seperti telur. Biji
tidak keras. Biji ringan. Biji tua berwarna kuning kecoklatan.
III.
Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5a .............................................. :Graminae (Famili)
1b, 2a, 3b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13b, 15b, 16a :Eleusine (Genus)
:Eleusine indica (L.) Gaertn. (Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (PATM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar.
IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada University Aress,
Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, g. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Euphorbia
hirta L.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies :
Euphorbia hirta L.
Patikan Kebo (nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a.
Akar
Akar Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) merupakan akar tunggang yang ditumbuhi bulu-bulu halus
pada percabangannya. Memiliki serabut akar pada lehernya. Dan tumbuh memanjang
ke dalam tanah namun tidak terlalu panjang.
b.
Batang
Batang Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) tumbuh tegak
atau bagian pangkal melengkung dan merayap di permukaan tanah. Membentuk cabang
dekat pangkal batang. Ditumbuhi rambut-rambut halus atau batang muda. Warnanya
bercorak kemerah-merahan atau ungu. Susunan daun berhadapan.
c.
Daun
Daun Patikan Kebo (Euphorbia
hirta L.) memiliki helai daun berbentuk bulat panjang. Ujungnya agak runcing.
Bagian pangkal membulat sebelah dan tidak simetris. Ukuran panjang 0,5-5 cm dan
lebar 0,25-2,5 cm. tepi daun bergerigi.
d.
Bunga
Bunga Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) tumbuh satu
sampai dua tangkai perbungaan dari ketiak daun. Perbungaan berbentuk bulat agak
padat panjangnya 1 cm. panjang tangkai 4-15 mm. warnanya bercorak merah
keungu-unguan. Berbentuk kapsul dengan tiga tonjolan bulat.
e.
Buah
Buah Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) berukuran
kecil. Ditumbuhi rambut halus. Buah berukuran 1 1/4 mm tingginya. Berbentuk
kapsul dengan tiga tonjolan bulat. Berwarna merah – coklat.
f.
Biji
Biji Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) berwarna merah kecoklatan. Berukuran
kecil. Tergolong dalam biji terbuka. Memiliki 2 lapisan kulit biji. Memiliki 2
daun lembaga. Dan berkecambah secara hypogael.
III.
Jalan Tabel
1b, 2b, 4b, 6a, 34b, 37a ......................... : Euphorbiaceae (Famili)
1b, 2a ..................................................... : Euphorbia (Genus)
1b, 2b, 3b, 4b .................................... .... : Euphorbia hirta L. (Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (PATM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar.
IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi
Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada
University Aress, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi
Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Nephrolepis biserrata Schott.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi : Pterydophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Nephrolepis
Spesies : Nephrolepis
biserrata Schott.
Paku Harupat (nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a.
Akar
Akar Paku Harupat (Nephrolepis
biserrata Schott.) bercabang banyak. Berwarna hijau muda. Berada di
dalam tanah. Kalau menyentuh tanah mengeluarkan akar. Rimpang menyerap atau
menjalar.
b.
Batang
Batang Paku Harupat (Nephrolepis
biserrata Schott.) tidak berbuku. Permukaan batang licin.
Batangnya tumbuh tegak. Tumbuh terlentang. Batangnya keras.
c.
Daun
Daun
Paku Harupat (Nephrolepis biserrata Schott.) berdaun rapat. Helaian daun umumnya melengkung. Bentuknya
lanset. Pangkalnya berbentuk baji. Urat daun sejajar.
III.
Jalan Tabel
1a,(Gol
1)17b,18b,19b,22b,23b,24b,25b,26b ... : 11. Polypodiaceae (Famili)
1b,5b,10b,11a ................................................... : Nephrolepis (Genus)
1b, 2b ................................................................ : Nephrolepis
biserrata Schott. (Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar.
IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah Mada University Aress,
Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi
Tumbuhan. Cetakan 13. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Paspalum conjugatum Berg.
I.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Gramineae
Genus : Paspalum
Spesies : Paspalum conjugatum Berg.
Jukut Pahit (nama daerah)
II.
Morfologi Tumbuhan
a. Akar
Akar Jukut Pahit (Paspalum
conjugatum Berg.) merupakan akar serabut
(radix adventica) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan dengan
arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah. Selain itu,
akar terbentuk seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas-ruas dan
tudung akar (calyptra).
b. Batang
Batang Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) agak pipih (phyllocladium) dengan tinggi 20-75 cm,
serta tidak berbulu. Warnanya hijau bercorak ungu, tumbuh tegak (erectus) dan
termasuk batang rumput (calmus). Permukaan batang berusuk (costatus) dimana
terdapat rigi-rigi yang membujur.
c. Daun
Daun Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) memiliki helai daun berbentuk pita (ligulatus) dengan
ujung daun runcing (acutus). Serta berbulu di sepanjang tepinya dan pada
permukannya. Pangkal daun membulat (rotundatus), dengan panjang daun berkisar
2,5-37,5 cm dan lebar 6-16 mm. Selain itu, tepi daun tampak berombak
(repandus).
d. Bunga
Bunga Jukut Pahit
(Paspalum conjugatum Berg.) termasuk tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora)
yang tumbuh pada ujung batang (flos terminalis). Selain itu, ibu tangkai bunga
tidak bercabang-cabang, sehingga bunga langsung terdapat pada ibu tangkainya.
e. Buah
Buah Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) berupa bulir yang berukuran sangat kecil, berjumlah 2-18 bulir yang dudk
saling berjauhan. Bulir pada satu sisi panjangnya mencapai 1,5-10 cm. Poros
bulir berlunas. Dan anak bulir dikedua belah sisi dari lunas berjumlah 1-2
baris. Bulir-bulir ini akan rontok secara bersamaan.
f. Biji
Biji Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) berukuran sangat kecil dan hanya berjumlah satu pada ruangnya.
III.
Jalan Tabel
1b, 2a, 3b.
4a, 5b ........................................ : Gramineae (Family)
1b, 2b, 3a, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13a, 14a .. : Paspalum ( Genus )
11................................................................ : Paspalum conjugatum Berg.(Spesies)
IV.
Daftar Pustaka
Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet
Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Tanjung Morawa (PATM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar. IV. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan
(Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). Gadjah
Mada University
Aress, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan.
Cetakan 13. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.